18 March 2016

MENGENAL ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

 MENGENAL ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


Keberadaan anak-anak berkebutuhan khusus (ABK),
seringkali menimbulkan persoalan bagi pendidik yang disebabkan kurangnya pemahaman mereka tentang karakteristik anak berkebutuhan khusus dan kurangnya kepekaan serta kepedulian mereka terhadap anak-anak berkebutuhan khusus. Oleh karena itu, pemahaman tentang karakteristik anak berkebutuhan khusus dan kesadaran serta kepedulian terhadap ABK merupakan

Baca juga: RASIO IDEAL GURU DAN ANAK DIDIK
CONTOH  LAPORAN E-TRAINING

hal penting yang perlu ditingkatkan agar dapat membantu para pendidik PAUD dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak berkebutuhan khusus dan bagaimana pembelajaran dapat dilakukan sesuai dengan karakteristik kebutuhan setiap anak.

Materi dalam bahan ajar pertama ini disusun secara praktis terkait dengan berbagai karakteristik anak berkebutuhan khusus, dilengkapi dengan instrumen sederhana dalam mengidentifikasi Anak Berkebutuhan Khusus. Untuk membangun kepekaan dan kepedulian pendidik tentang pentingnya melayani semua anak dengan berbagai karakteristiknya termasuk anak berkebutuhan khusus, maka materi bahan ajar ini pun akan dimulai tentang konsep dasar inklusi, baru kemudian masuk ke dalam materi tentang mengenal anak berkebutuhan khusus pada bab selanjutnya, dan diakhiri dengan bagaimana membangun komunitas inklusi di lingkungan lembaga.
Materi tentang anak berkebutuhan khusus yang dibahas pun akan berkaitan dengan lima kategori umum anak berkebutuhan khusus yaitu:
 adanya hambatan kognitif yang akan berkaitan dengan kemampuan akademik,
 adanya hambatan kemampuan sosial-emosional yang berkaitan dengan sikap perilaku,
 adanya hambatan fisik dan sensoris yang berkaitan dengan berkurang atau hilangnya fungsi penglihatan, pendengaran, dan kemampuan berbicara.
 adanya hambatan perkembangan mental dan spektrum autisma.
 adanya keistimewaan perkembangan dalam hal kecerdasan dan keberbakatan.
Harapan dengan adanya bahan ajar diklat Mengenal Anak Berkebutuhan Khusus ini adalah agar para pendidik anak usia dini dapat mengidentifikasi karakteristik anak-anak
3
berkebutuhan khusus secara lebih dini, sehingga mereka dapat mempersiapkan diri dan lingkungan kelasnya untuk dapat memberikan kesempatan yang sama pada SEMUA anak didiknya, termasuk anak dengan lima kategori berkebutuhan khusus. Lebih dari itu, kesadaran bahwa setiap anak punya kebutuhan khusus yang satu sama lain berbeda, sesuai dengan keunikan masing-masing individu, harus dimiliki oleh setiap pendidik anak usia dini, agar stimulasi dan kegiatan pembelajaran dapat memenuhi semua kebutuhan setiap anak.

Tim penulis

Latar belakang
Anak berkebutuhan khusus sering terlihat berbeda baik secara fisik maupun mental dan sosial emosional. Mereka memiliki karakteristik khusus yang mengakibatkan adanya penyesuaian-penyesuaian di berbagai bidang, agar mereka tetap mendapatkan haknya yang sama dengan anak lain dan bahkan penyesuaian tersebut harus dapat mengoptimalkan perkembangannya sebagaimana layaknya anak-anak yang lain. Penyesuaian yang dimaksud adalah penyesuaian lingkungan yang dapat mengakomodasi kebutuhan semua anak, penyesuaian kemampuan, ketrampilan dan pengetahuan pendidik, penyesuaian kegiatan pembelajaran, penyesuaian sarana dan prasarana pembelajaran, dan penyesuaian teman-teman sebaya serta lingkungan masyarakat.
Pendidik anak usia dini di lembaga PAUD sebagai tangan kedua setelah orang tua di rumah, masih banyak yang mengalami kesulitan dalam mengenali anak berkebutuhan khusus dengan berbagai karakteristiknya, sehingga mengakibatkan sulitnya anak-anak bekebutuham khusus ini diterima di lembaga PAUD untuk belajar bersama dengan anak lain. Tentu ini sangat bertentangan dengan konsep Pendidikan untuk Semua dan konsep Pendidikan Sedini Mungkin.

Tujuan
1. Umum: sebagai salah satu sumber belajar bagi guru PAUD, tenaga kependidikan PAUD, orang tua dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengenali anak usia dini berkebutuhan khusus
2. Khusus: sebagai bahan ajar diklat pendidik paud.
Ruang lingkup:
1. Konsep dan Filosofi Inklusi
2. Batasan tentang anak berkebutuhan khusus

3. Ciri-ciri/karakteristik anak berkebutuhan khusus
4. Identifikasi anak berkebutuhan khusus
5. Membangun kesadaran inklusif di lingkungan lembaga PAUD


No comments: